
Dear customer, online order operates as usual. We are currently experiencing delays with order dispatch due to the ongoing Coronavirus pandemic. However, we are trying our best to ship your item as soon as possible!
Postage charges
Domestic Delivery
Postage fees for domestic delivery are as below:
-West Malaysia – RM 10
-Sabah & Sarawak – RM 15
For the first 1KG and subsequent additional gram is as per Courier Tariff Rate.
International Delivery
We charge based on Courier International postage fees.
qalam kalbu | |||||||||||
By: Sri Rahayu | |||||||||||
Brand: jejak tarbiah | |||||||||||
| |||||||||||
| |||||||||||
| |||||||||||
|
|||||||||||
| |||||||||||
| |||||||||||
“Menulis khat itu bagai orang berpencak silat. Kekuatan urat lengan yang menulis, sama dengan kekuatan anggota untuk melibas dan menepis.”
Muhammad Azim — pencinta seni khat berusaha merungkai persoalan mengapa dia disisihkan oleh ayahnya sejak remaja melalui sekumpulan surat lama yang diwarisinya.
Branwynn Gwill — seorang gadis yang bekerja di Rumah Sakit Jiwa Saint Dymphna, London pada tahun 1881, telah berbalas surat dengan Tun Ahmad Basil, seorang pemuda dari Pahang.
Perutusan surat antara Branwynn Gwill dengan Tun Ahmad Basil ini menjadi penyebab Muhammad Azim serta gurunya, Haji Mus’ab ke kota London. Kedatangan mereka berdua ke kota itu disambut dengan kejutan demi kejutan. Dapatkah Muhammad Azim menemukan jawapan yang diingini dan merawat kalbunya?
|
|
You may like it too. |